Jumat, 26 November 2010

Tari Saman



 Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.

Menari saman sangat menyenangkan karena tarian saman ini dilakukan bersama-sama teman dan tarian ini harus membutuhkan kekompakkan antar anggota jadi sesama anggota penari diharapkan mempunyai ketergantungan satu sama lain. Apabila didalam sebuah grup tari saman ada yang tidak kompak atau berelisih maka tarian ini tidak akan terlihat bagus  karena yang sangat dibutuhkan dalam tarian ini adalah sebuah kekompakkan antar anggota.

foto pada saat  mengikuti sebuah Lomba yang diadakan dijakarta...

 


Suka dan duka menari saman banyak sekali yaitu:
Sukanya, saat kita melakukan sebuah tarian ini dengan senang karena semua anggota itu teman kita.lalu kita merasa bangga karena dapat menguasai sebuah tarian bangsa kita sendiri yaitu dari Aceh.Selain itu kita dapat menghibur orang, misalnya dalam pengisian sebuah acara..oiya saya juga pernah mengisi acara seperti di Departemen Keuangan RI, Acara ulang tahun BABEK TNI..dan tidak hanya mengisi acara tapi juga mengikuti lomba-lomba yang diadakan dijakarta.
Dukanya, saat kita para anggota merasa gerakan yang akan kita tampilkan belum  dapat menguasainya , Selain itu juga apabila kita sudah tampil di sebuah acara tetapi kita merasa tidak kompak atau melakukan kesalahan gerakan dipanggung.karena apabila kita salah gerakan maka akan sangat terlihat keidakkompakannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar