Resensi Novel
Identitas
Buku
Judul : Perahu Kertas
Pengarang : Dewi Lestari (Dee)
Halaman : xii + 444 halaman
Cetakan : Ke-6
Tahun terbit : Februari 2010
Penerbit : Bentang Pustaka dan Truedee Pustaka Sejati
Sinopsis
“Perahu
Kertas”
Cerita
Perahu Kertas ini dimulai dengan seorang remaja pria bernama Keenan yang sudah
enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan sangat menyukai seni
lukis dan cita-citanya memang ingin menjadi pelukis. Namun, sayangnya ayah
keenan tidak mendukung cita-cita anaknya itu. Keenan yang tinggal di Amsterdam harus terpaksa pulang ke
Indonesia menuruti keinginan ayahnya meski berat meninggalkan Amsterdam dan
neneknya. Kenaan akhirnya kuliah di sebuah universitas di Bandung, di Fakultas
Ekonomi.
Lalu terdapat seorang remaja putri
bernama Kugy yang mempunyai kepribadian yang unik yaitu menulis dongeng dan
mempunyai taman bacaan. Tapi Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah
profesi yang meyakinkan. Namun dengan begitu, Kugy lantas meneruskan studinya
di Fakultas Sastra di Bandung yang juga universitas yang sama dengan Keenan.
Pertemuan
mereka berawal saat Noni yang merupakan sahabat Kugy harus nemani sang pacar
yang bernama Eko untuk menjemput sepupunya yang sudah lama tidak bertemu, yaitu
yang bernama Keenan. Sampai akhirnya
mereka berempat bersahabat. Disaat persahabatan antara Kugy dan keenan yang
semakin dekat, Kugy sudah mulai berani untuk menceritakan bahwa dia memiliki
hobi membuat cerita dongeng dan juga Kennan yang melukiskan semua kisah dari
cerita dongeng ciptaan Kugy.
Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi,akhirnya
mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan.
Kugy sudah punya kekasih, yang bernama Joshua, alias Ojos. Sementara Keenan
saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama
Wanda.
Persahabatan
empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menyibukkan dirinya dengan cara
menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia
bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan
berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan
mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy
menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku
tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan. Kugy yang merasa kesepian karena
hilangnya teman-temannya, ia mulai menata ulang hidupnya dengan lulus kuliah
secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai
copywriter. Disana dia bertemu dengan atasannya yang sangat baik bernama Remi .
Remi yang sangat mengagumi kugy karena kecerdasan dan semangatnya mulai jatuh
hati pada kugy dan kugypun menerima Remi jadi pacarnya karena ketulusan
hatinya.
Lalu
Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan
disadarkan bahwa impian yang selama ini
ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan
kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke
Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.
Bersama
keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai
mengobati luka hati Keenan secara perlahan. Sosok yang paling berpengaruh dalam
penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa
melukis lagi. Dari kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan
Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan
diburu para kolektor. Tapi Keenan terpaksa harus pulang ke Jakarta karena
Ayahnya sakit keras untuk menjalankan perusahaan ayahnya itu.
Kepulangan
Keenan ke Jakarta mempertemukan empat sahabat karib itu. Semuanya dengan
kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan
persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya.
Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir
entah ke mana seperti judulnya yaitu “Perahu Kertas”
Kelebihan :
1.Menyajikan irama cerita yang tidak membosankan
2.Menggunakan bahasa pergaulan sehari-hari juga
bercerita tentang cinta dan persahabatan serta cita-cita, sehingga mudah
dicerna dengan baik.
3.Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel
ini. Semangat, perjuangan, impian, kejujuran, dan kerja keras
Pendalaman tokoh sangat unik dan menarik
Kekurangan :
1.Runtutan peristiwanya mudah ditebak
2.Terlalu banyak setting tempat sehingga membuat pembaca
bingung.