Selasa, 03 Januari 2012

Vampire

Berawal dari cerita rakyat..
Kisah tentang vampire sebenarnya sudah ada selama berabad – abad. Orang-orang yunani kuno dan romawi juga mempunyai kisah folklore tentang iblis penghisap darah. Namun, vampire baru jadi tren abad 18, teptnya di daerah Eropa Timur.
Pada tahun 1819, terbitlah sebuah cerita pendek berjudul The Vampire karangan John Polidori, yang mengisahkan vampire sebagai sosok kharismatik dan mempunyai pesona yang kuat. Cerita pendek ini disebut-sebut sebagai karya sastra tentang vampire yang paling berengaruh, karena akhirnya menjadi inspirasi bagi karya-karya lainnya yang menyangkut si penghisap darah, termasuk Dracula karya bram stoker. Pandangan orang-orang tentang vampire pun jadi agak berubah. Kalau dulu, vampire dilihat sebagai makhluk yang megerikan, maka kini menjadi makhluk yang charming namun tetap berbahaya dan mematikan.
Siapakah mereka????
Tapi apa sh sebenarnya vampire itu?? Ngga ada jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini. Soalnya banyak banget rumor yag beredar seputar makhluk ini. Ada yag bilang bahwa vampire ini sebenarnya adalah bentuk lain dari penyihir. Atau merupakan korban bunh diri. Namun, ada juga yag percaya bahwa vampire terjadi karena ada roh jahat yang merasuki tubuh para mayat, dan kemudian menggigit orang lainnya.agar sama-sama menjadi vampire. Bahkan ada pula kepercayaan bahwa jika ada kucing yang melangkahi mayat yag belum sempat dikubur, maka mayat itu pun akan berubah mejadi vampire.
Terlebih lagi, di kurun waktu tahun 1721-1734, terjadi dua buah kasus yang disebut-sebut sebagai kasus vampire yang direkam oleh sejarah. Peter plogojowitz dari Serbia meninggal pada usia 62 tahun , namun kemudian mengunjungi kembali anaknya untuk meminta makanan. Si anak menolak, dan esoknya dia ditemukan sudah meniggal. Rakyat percaya bahwa plogojowitz telh bangkit dari kubur dan menyerang anaknya, karena si anak ditemukan mati kehabisan darah.
Kasus kedua adalah tentang Arnold Paole, yang konon pernah diserang oleh vampire. Paole meninggal saat sedang memotong-motong rumput kering. Setelah kematiannya, orang-orang di daerah sekitartersebut tewas satu persatu dan dipercaya bahwa Paole telah berubah menjadi vampire dan memangsa para tetangganya.
Karena itulah, di Eropa sempat tersebar ketakutan dan hysteria missal tentang makhluk ini, yang disebut-sebut sebagai 18th-Century Vampire Controversy. Untuk mencegah “lahirnya” vampire, para penduduk menikam para mayat (supaya tidak hidup lagi) serta meghukum mati orang-orang yang dituduh sebagai vampire. Nggak hanya itu, mereka bahkan nggak segan-segan untuk menggali kembali kuburan, untuk bisa memusnahkan si vampire ini dari makamya.
Vampire tidak sama dengan drakula. Drakula hanyalah sama seorang sosok dari “ras” vampire yang paling terkenal, berkat buku karangan Bram Stoker.
Makin fenomenalnya hal tentang vampire ini, membuat banyak pihak mulai mengambil keuntungan. Misalnya , organisasi bernama The Temple of the Vampire yang menawarkan kehidupan abadi dan membantu para anggotanya untuk menyadari takdir mereka yang sesungguhnya, bahwa mereka adalah vampire bukan manusia. Organisasi ini lantas di klim sebagai hoax. Soalnya, untuk menjadi anggota, kita harus membeli buku The Vampire Bible. 

sumber : gadis magazine

Sukses menabung makin untung

-          Buat pos tabungan..
Tiap bulannya, sisihkan sebagian uang jajan kita untuk dimasukkan ke dalam pos tersebut. Jumlahnya sekitar 10% dari uag bulanan/migguan. Yang penting harus ada komitmen untuk terus menabung secara disiplin. Dilarang meutak-atik pos tabungan.

-          Biasakan untuk membeli barang yang kita inginkan pakai uang sendiri, jadi nggak perlu kita minta ke orang tua melulu. Hal ini bisa memperkuat niat kita untuk mengumpulkan tabungan yang kita inginkan.

-          Catat pengeluaran setiap harinya. Jadi semakin detail semakin bagus ,,artinya kita jadi tahu kemana saja perginya uang kita itu dan juga secara nggak langsung membantu kita untuk mengerem pengeluaran yang tidak perlu.
Berdasarkan catatan tadi, mulailah dengan mengatur keuangan kita.misalnya, dengan membuat rencana pengeluaran. Manajemen keuangan pribadi ini positif dan manfaatnya untuk keuangan dan tabungan kita.

-          Beritahu orang tua kita untuk menabung. Jadi mereka bisa banyak membantu kita dalam menabung ini,,seperti mengingatkan, membukakan tabungan dll..syukur-syukur kalau mereka dengan sukarela mensubsidi tabungan kita..

-          Menghemat uang  jajan yaitu bayak berbagai cara. Salah satunya seperti membawa botol minuman sendiri.cara seperti itu sangat lumayan untuk menambah uang tabugan kita..membawa botol minuman sendiri selain menghemat tapi juga cinta bumi kita kan..kalau untuk makanan kita bisa membawa bekal dari rumah.

-          Menabung di bank..ini penting juga..capek-capek mengumpulkan uang bisa jadi percuma kalau nggak menyimpannya dengan baik. Selain lebih aman, menabung di bank juga jauh lebih praktis dan efektif..catatannya lengkap dan gak akan kepenuhan juga. Kita pun bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang pas untuk kita, seperti halnya tabungan pendidikan atau asuransi.  

sumber : gadis magazine

Penyusunan Personalia

Proses Penyusunan Personalia
Fungsi ini dilaksanakan dalam dua tipe lingkungan, yaitu lingkungan Eksternal adalah semua faktor diluar organisasi yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi organisasi, dan lingkungan Internal yaitu semua faktor didalam organisasi.
Proses Penyusunan Personalia terdiri atas:
1. Perencanaan sumber daya manusia.
- Rencana-rencana Sumberdaya manusia
a.  Kondisi Pasar Tenaga Kerja : suatu wilayah geografis di mana kekuatan-kekuatan suplai (orang yg mencari kerja) berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan permintaan (perusahaan yang sedang mencari karyawan) yang menentukan harga tenaga kerja
b.  Kondisi lingkungan eksternal : tingkat pengangguran, hukum perburuhan, perekonomian, proyeksi angkatan kerja oleh Depnaker, kegiatan penarikan para pesaing.
-  Persyaratan jabatan
- Kebiasaan pelaksana penarikan
2. Penarikan tenaga kerja
Penarikan adalah proses pencarian dan pemikatan para calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai karyawan
Kendala-kendala penarikan :
- Kebijaksanaan organisasional berupaya mencapai keseragamaan, manfaat hubungan masyarakat, ekonomis dan sasaran lain yang tidak berhubungan dengan penarikan. Seperti : Kebijaksanaan promosi, kebijaksanaan kompensasi, kebijaksanaan status karyawan, kebijaksanaan penerimaan tenaga lokal.
3. Penyeleksian tenaga kerja
Adalah : serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak, dan merupakan kunci sukses manajemen personalia karena merupakan pusat manajemen personalia.
Masukan penting bagi proses seleksi :
1. Informasi analisis jabatan : memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan.
2. Rencana-rencana sumberdaya manusia : memberitahukan kepada manajer personalia bahwa ada lowongan pekerjaan,
3. Penarikan
4. Pengenalan dan orientasi organisasi
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga pegawai baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi pegwai baru maupun organisasi/ perusahaan. Banyak informasi yang diberikan dapat menyebabkan pegawai baru kewalahan. Sementara pemberian informasi yang tidak tepat waktu atau tidak tepat takarannya dapat menimbulkan kecemasan pada diri pegawai baru. Banyak informasi yang tidak layak diberikan pada pegawai baru juga dapat berarti “bocornya” rahasia organisasi.
Karenanya Perancang program orientasi harus sensitiv melihat hal tersebut. Dengan demikian orientasi dapat mempercepat masa adaptasi dan menjadikannya produktif dan tidak sebaliknya.
5. Latihan dan pengembangan karyawan
Kemapaman karyawan dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan / instansi dipengaruhi oleh berbagai faktor secara internal, salah satunya adalah melalui pelatihan dan pengembangan karyawan, dimana melalui program tersebut diharapkan perusahaan /instansi dapat mempertahankan karyawan yang berpotensi dan berkualitas.
6. Penilaian pelaksanaan kerja karyawan.
Pengertian Kinerja Kinerja dala organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atas manager sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/ instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan
Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa hasil kerja pegewai, sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telahmemenuhi atau bahkan melebihi standart yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalaupegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan, antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginan dapat direalisasikan.
8. Perencanaan dan pengembangan karier
Salah satu bentuk kecenderungan hal ini terwujud dalam meningkatnya jumlah manajer yang menaruh perhatian besar pada perencanaan dan pengembangan karier. Dengan kata lain, suatu penekanan pada pemberian bantuan dan kesempatan bagi para pegawai yang memungkinkan mereka untuk menyusun tujuan karier yang realistic, dan menyadari tujuan tersebut. Para ahli percaya bahwa pemberian kemungkinan bagi para pegawai untuk mencapai tujuan kariernya yang lebih luas dan realistic merupakan tujuan utama sistem personalia suatu perusahaan, sebagian karena mereka yakin (untuk mengulang) bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk membantu para pegawainya menyadari kemampuan mereka, dan sebagian lagi karena mereka percaya bahwa dengan mengintegrasikan “karier” individual dengan “karier” perusahaan, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. Bagi pegawai, keuntungan yang jelas adalah kepuasan, pengembangan pribadi, dan kehidupan kerja yang berkualitas. Bagi perusahaan hal itu dapat meningkatkan level produktivitas, kreativitas dan efektivitas jangka panjang karena perusahaan akan diperkuat dengan kader-kader yang terdiri dari pegawai yang sangat merasa terikat yang terlatih dan dikembangkan secara seksama untuk melaksanakan pekerjaan.
Sumber: Achmad Rizky Ari Jamie

Pentingnya SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis dengan ucapan berikut:
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang semakin santer kita dengar. Lawas mata kuliah MSDM sesuai dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan personalia dalam organisasi, yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja merupakan tugas setiap manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian strategis dan demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama dengan faktor-faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.





NERACA

Pembagian Lancar dengan Tidak Lancar dan Jangka Pendek dengan Jangka Panjang.

     Perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu  yang diatur dalam SAK khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.

     Perusahaan harus mengungkpakan informasi mengenai jumlah setiap aktiva yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
    
     Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan  jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi jangka panjang. Pengklasifikasian tersebut juga menonjolkan aktiva yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus operasi berjalan dan kewajiban yang akan jatuh tempo pada periode yang sama. Informasi tentang tanggal jatuh tempo aktiva dan kewajiban bermanfaat dalam menilai likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

Aktiva Lancar

Suatu aktiva diklasifikasikan sebgai aktiva lancar, jika aktiva tersebut:
a).        diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
b).        dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisir dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
c).        berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasai;

Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.

     Siklus operasi perusahaan merupakan rata-rata jangka waktu antara perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau instrumen yang siap dijadikan kas. Aktiva lancar termasuk persediaan dan  piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersbut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu  yang lebih panjang jelas lebih layak.

Kewajiban Jangka Pendek

            Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagaikewajiban jangka pendek, jika:
a). diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
b). jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca


Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang..

     Kewajiban jangka pendek dapat diklasifikasikan dengan cara yang serupa dengan aktiva lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek seperti utang dagang dan biaya pegawai serta biaya operasi lainnya membentuk sebagaian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal perusahaan. Pos-pos operasi seperti tersebut diatas diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek walaupun pos-pos tersebut diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari dua belas bulan dari tanggal neraca.

     Kewajiban jangka pendek lainnya lebih sulit untuk dikaitkan dengan siklus berjalan meskipun akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca. Misalnya bagian dari kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) yang akan jatuh tempo dalam periode berjalan, cerukan, utang dividen, pajak penghasilan dan utang selain utang dagang. Kewajiban berbunga jangka panjang (interest – bearing liabilities) yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan tidak jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan merupakan kewajiban jangka panjang.

     Kewajiban berbunga jangka panjang tepat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal neraca, apabila:
a)             Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih darui dua belas bulan;
b)             Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajiban nya dengan pendanaan jangka panjang;
          dan
c).      Maksud tersebut pada huruf (b) didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadualan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.

Jumlah kewajiban yang dikeluarkan dari penyajian dalam kelompok kewajiban jangka pendek sesuai dengan paragraf ini besarnya informasi yang mendukung penyajian tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuanggan.

Terdapat kewajiban yang akan jatuh tempo dalam siklus operasi tahun berikutnya, diharapkan dapat dibiayai kembali atau diperpanjang kembali sehingga tidak diharapkan adanya penggunaan modal kerja lancar. Kewajiban seperti itu merupakan bagian dari pembiayaan jangka panjang perusahaan dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Dalam hal tidak terdapat penrjanjian mengenai pembiayaan kembali, maka pembiayaan kembali tidak dapat di asumsikan akan terjadi secara otomatis   sehingga kewaiban harus diklasifikasikan sebagai  kewajiban jangka pendek. Perjanjian kembali harus secara resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui tang membuktikan bahwa pada tanggal neraca substansi kewajiban merupakan kewajiban jangka panjang.


Informasi yang Disajikan dalam Neraca

Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yangmenonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca , minimal mencakup pos-pos berikut:
a)                  aktiva berwujud;
b)                  aktiva tidak berwujud;
c)                  aktiva keuangan;
d)                 investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
e)                  persediaan;
f)                   piutang usaha dan piutang lainnya;
g)                  kas dan setara kas;
h)                  hutang usaha dan utang lainnya;
i)                    kewajiban yang diestimasi;
j)                    kewajiban berbunga jangka panjang;
k)                  hak monoritas; dan
l)                    modal saham dan pos ekuitas lainnya.                       

Pos, judul, dan sub-judul lain disajikan dalam neraca apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akutansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan posisi keuangan perusahaan secara wajar.

     Pernyatan ini tidak mengatur sususnan atau format mengenai pos-pos yang harus disajikan dalam neraca. Paragraf sebelumnya merupakan suatu daftar pos-pos yang berbeda dalam sifat maupun fungsinya sehingga layak disajikan di neraca secacra terpisah. Penyesuaian terhadap pos-pos tersebut diatas meliputi:

a)             penambahan pos-pos dilakukan jika PSAK mewajibkan penyajian secra terpisah dalam neraca, atau apabila suatu pos sangat material sehingga penyajian yang trepisah akan membantu penyajian posisi keuangan secara wajar;
b)             istilah yang digunakan dan urutan pos-pos dapat diubah sesuai dengan sifat perusahaan dan transaksinya guna memberikan informsi yang diperlukan bagi pemahaman posisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.

     Pertimbangan apakah pos-pos tambahan disajikan secara terpisah didasarkan atas penilaian dari:

a). sifat ,likuiditas danmaterialitas aktiva.
b). fungsi pos-pos tersebut dalam perusahaan
c). jumlah, sifat dan jangka waktu kewajiban.

     Aktiva dan kewajiban yang berbeda dalam sifat dan fugsi kadang-kadang diukur dengan dasar pengukuran yang berbeda. Misalnya aktiva ttertentu dicatat atas dasar biya perolehan atau penilaian kembali, maka penggunaan dasar pengukuran yang berbeda untuk setiap aktiva mengindikasikab bahwa sifat dan fugsi aktiva tersebut juga berbeda sehingga aktiva tersebut harus disajikan secara terpisah.

Informasi Disajikan di Neraca atau di Catatan Atas Laporan Keuangan

     Perusahaan harus mengungkapakn, di neraca atau di catatan atas laporan keungan, sub-klasifikasi pos-pos yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi perusahaan. Setiap pos di sub-klasifiksikan, jika memungkinkan, sesuai dengan sifatnya; dan jumlah terutang atau piutang pada perusahaan induk, anak perusahaan, perusahaan asosiasi danpihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa lainnya diungkapkan secara terpisah.

     Rincian yang tercakup dalam sub-klasifiksi, di neraca atau di catatan atas laporan keuangan, tergantung pada persyaratan dari PSAK dan materialitas jumlah pos yang bersangkutan
Perusahaan mengungkapkan hal-hal berikut di neraca atau di catatan atas laporan keuangan:
a.    untuk setiap jenis saham:
i).     Jumlah saham modal dasar;
ii).    Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh;
iii).   Nilai nominal saham;
iv).   Ikhtisar perubahan jumlah saham beredar;
v).    Hak, keistimewaan dan pembatasan yangmelekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen danpembayaran kembali atas modal;
vi).   Saham perusahaan yang dikuasi oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan atau perusahaan asosiasi; dan
vii). Saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persayaratannya;

b.   penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas;
c.    penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebgai kewajiban; dan
d.   jumlah dividen saham preferen kumulatif yang belum diakui


Perusahaan yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persektuan, mengungkpakan informasi yang setara dengan persyaratan di atas, yang memperlihatkan perubahan dalam suatu periode dari setiap jenis penyertaan serta hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat setiap jenis penyertaan.